FAKTA TENTANG PENCIPTAAN
Harun Yahya
Ilmu pengetahuan modern telah
mengungkap fakta yang sangat jelas melalui cabang-cabang ilmunya, seperti
paleontologi, biokimia dan ilmu anatomi. Fakta ini adalah: semua makhluk hidup
diciptakan oleh Allah.
Sebenarnya, untuk melihat fakta ini
orang tidak perlu merujuk pada hasil-hasil penelitian yang rumit dari
laboratorium biokimia ataupun penggalian geologis. Tanda-tanda kebijaksanaan
yang luar biasa tampak pada setiap makhluk hidup yang kita lihat. Ada teknologi
dan rancangan hebat pada seekor serangga, atau pada seekor ikan kecil di
kedalaman laut yang tidak pernah dicapai manusia. Bahkan beberapa makhluk hidup
tak berakal dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan rumit yang tidak dapat
dikerjakan manusia.
Kebijaksanaan, rancangan dan
perencanaan agung yang berlaku pada seluruh alam ini merupakan bukti kuat
keberadaan Sang Pencipta yang menguasai seluruh alam, yakni Allah. Allah telah
menyempurnakan semua makhluk dengan keistimewaan luar biasa dan menunjukkannya
kepada manusia sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan-Nya.
Selanjutnya akan kami bahas
sebagian bukti penciptaan-Nya di alam.
Lebah Madu dan
Keajaiban Arsitektural Sarang Madu
Lebah menghasilkan madu lebih banyak daripada yang dibutuhkannya dan
menyimpannya di sarang. Semua orang sangat mengenal struktur heksagonal sarang
lebah. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal,
bukan oktagonal atau pentagonal?
Para ahli matematika yang mencari
jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik: "Heksagon adalah
bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum suatu ruang."
Sel berbentuk heksagonal
membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam jumlah
maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat.
Metode yang digunakan untuk
membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya dari dua atau tiga
tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara serentak dengan dua atau tiga
deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya
banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu
dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya dipasang dengan begitu
terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan.
Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui
kehendak agung yang mengatur makhluk-makhluk ini. Tetapi evolusionis
menjelaskan prestasi ini dengan konsep "insting" dan mencoba
mengajukannya sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang
ber-peran mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan
harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan
Agung yang meng-atur seluruh makhluk kecil ini.
Tegasnya, Allah, pencipta
makhluk-makhluk kecil ini, "mengilhami" mereka dengan apa yang harus
mereka kerjakan. Fakta ini dinyatakan dalam Al Quran 14 abad yang lalu:
"Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah
dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16:68-69)
Arsitek Yang
Menakjubkan: Rayap
sSetiap orang pasti terkagum-kagum melihat sarang ra-yap yang dibangun
di atas tanah. Sarang rayap merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang
setinggi 5-6 meter. Di dalam sarang ini terdapat sistem-sistem canggih untuk
memenuhi seluruh kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar matahari karena
struktur tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran, ruang
larva, koridor-koridor, la-dang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat,
ruang untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih
menakjubkan lagi, rayap yang membangun sa-rang ajaib ini ternyata buta.
Meskipun buta, rayap berhasil mengerjakan
proyek arsitektural yang berukuran lebih dari 300 kali ukuran tubuhnya.
Ada karakteristik lain yang
menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi dua pada tahap awal
konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah beberapa saat, akan
kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya menyambung kembali. Rayap
meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah terjadi pemisahan.
Burung Pelatuk
Setiap orang tahu bahwa burung pelatuk membuat sarangnya dengan
mematuki batang pohon. Hal yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang adalah
mengapa burung ini tidak mengalami pendarahan otak, padahal mereka menggunakan
kepala untuk memalu dengan keras. Yang dikerjakan burung pelatuk bisa disamakan
dengan orang yang menancapkan paku ke tembok dengan kepalanya. Jika manusia
mencoba melakukannya, ia akan mengalami gegar otak yang diikuti pendarahan.
Namun, burung pelatuk dapat mematuki batang pohon yang keras 38-43 kali dalam
2,10 hingga 2,69 detik tanpa terjadi apa pun pada kepalanya.
Burung pelatuk tidak mengalami
kerusakan di kepala karena struktur kepalanya diciptakan sesuai dengan
pekerjaan tersebut. Tengkorak burung pelatuk mempunyai sistem
"peredam" yang mengurangi dan menyerap getaran akibat gerakan
mematuk. Pe-redam tersebut adalah jaringan pelembut khusus di antara
tulang-tulang tengkoraknya.2
Sistem Sonar
Kelelawar
Kelelawar dapat terbang di
kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem navigasi yang sangat menarik
untuk itu. Melalui sistem yang disebut "sistem sonar", kelelawar
dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan gelombang
suara.
Manusia tidak dapat
menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik. Sedangkan kelelawar yang
dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus, mengguna-kan suara berfrekuensi
antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik. Seekor kelelawar mengirim suara
ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya. Pantulan suara yang
dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui keberadaan objek di
sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi mangsanya yang sedang
terbang cepat.
Paus
Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan
yang tepat bagi mereka. Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini
dengan sistem pernapasan yang jauh lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan
darat. Paus mengembuskan napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya.
Jadi paus hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat
yang dimilikinya yang disebut "mioglobin" membantunya menyimpan
oksigen dalam otot. Dengan bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam
hingga kedalaman 500 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama
sekali.Tidak seperti mamalia darat, lubang hidung paus terletak di
punggungnya agar ia mudah bernapas.
Rancangan pada
Nyamuk
Kita selalu beranggapan bahwa
nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk menghabiskan tahap
perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui sebuah
"rancangan" luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan.
Nyamuk terbang dengan sistem-sistem
pengindraan khusus yang mendeteksi tem-pat mangsanya. Dengan sistem-sistem ini,
nyamuk menyerupai pesawat tempur yang dipersenjatai alat pelacak panas, gas,
kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu "melihat sesuai dengan suhu",
yang membantunya menemukan mangsa dalam kegelapan.
Teknik "pengisapan darah" pada nyamuk menggunakan sistem yang
sangat kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk memotong kulit seperti
gergaji. Saat pemotongan kulit berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka
yang membuat jaringan mati rasa, sehingga orang yang digigit tidak menyadari
bahwa darahnya sedang diisap. Cairan ini juga mencegah pembekuan darah dan
menjamin kelangsungan proses pengisapan.
Satu saja dari unsur ini hilang, nyamuk
tidak akan dapat mencari makan dan berkembang biak. Dengan desain luar biasa,
makhluk kecil ini dengan sendirinya menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta. Di
dalam Al Quran, agas ditonjolkan sebagai contoh yang menunjukkan keberadaan
Allah bagi orang-orang yang berpikir:
"Sesungguhnya
Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari
itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu
benar dari Tuhan mereka, te-tapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah
maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak
orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
orang-orang fasik." (QS. Al Baqarah, 2:26)
Burung Pemburu
Bermata Tajam
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka
mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga
mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih
baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel
penglihatan.
Elang memiliki mata begitu tajam
sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di
permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran
dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap
perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang
memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar
enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika
terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor
kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500
meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus
untuknya.
Benang
Laba-laba
Laba-laba Dinopsis mempunyai keahlian hebat dalam berburu. Bukannya
membuat sarang statis dan menunggu mangsa, Dinopsis membuat jaring kecil
istimewa yang di-lemparkan kepada mangsanya. Setelah itu, ia membungkus erat
mangsanya dengan jaring ini. Serangga yang terperangkap tidak mampu melepaskan
diri. Jaringnya terbuat sempurna sehingga serangga yang terperangkap akan
semakin terjerat jika semakin banyak bergerak. Untuk menyimpan makanannya,
Dinopsis membungkus mangsanya dengan benang tambahan, seakan-akan mengepaknya.
Bagaimana laba-laba tersebut
membuat jaring begitu bagus dalam desain mekanis dan struktur kimianya?
Mustahil laba-laba mendapatkan keahlian tersebut secara kebetulan, seperti yang
dikatakan evolusionis. Laba-laba tidak memiliki kemampuan belajar dan
mengingat, bah-kan tidak memiliki otak untuk melakukannya. Jelas sekali bahwa
keahlian ini dianugerahkan kepada laba-laba oleh penciptanya, Allah Yang
Mahaagung.
Ada keajaiban yang sangat penting
tersembunyi dalam benang laba-laba. Benang berdiameter kecil dari 1/1000
milimeter ini lima kali lebih kuat daripada kawat baja dengan ketebalan yang
sama. Benang ini juga sa-ngat ringan. Untuk melingkari bumi, hanya diperlukan
benang laba-laba seberat 320 gram saja.5 Baja merupakan bahan terkuat yang dibuat secara khusus oleh manusia
melalui pabrik-pabrik industri. Namun, di dalam tubuhnya, laba-laba dapat
membuat benang yang jauh lebih kokoh dari-pada baja. Untuk membuat baja,
manusia menggunakan pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya berabad-abad;
akan tetapi, pengetahuan dan teknologi mana yang digunakan laba-laba untuk
membuat benangnya?
Seperti kita lihat, seluruh bentuk
teknologi dan alat teknis yang dimiliki manusia tertinggal jauh dibandingkan
teknologi laba-laba.