Senin, 24 Desember 2012


 FAKTA TENTANG PENCIPTAAN
Harun Yahya

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap fakta yang sangat jelas melalui cabang-cabang ilmunya, seperti paleontologi, biokimia dan ilmu anatomi. Fakta ini adalah: semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah.
Sebenarnya, untuk melihat fakta ini orang tidak perlu merujuk pada hasil-hasil penelitian yang rumit dari laboratorium biokimia ataupun penggalian geologis. Tanda-tanda kebijaksanaan yang luar biasa tampak pada setiap makhluk hidup yang kita lihat. Ada teknologi dan rancangan hebat pada seekor serangga, atau pada seekor ikan kecil di kedalaman laut yang tidak pernah dicapai manusia. Bahkan beberapa makhluk hidup tak berakal dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan rumit yang tidak dapat dikerjakan manusia.
Kebijaksanaan, rancangan dan perencanaan agung yang berlaku pada seluruh alam ini merupakan bukti kuat keberadaan Sang Pencipta yang menguasai seluruh alam, yakni Allah. Allah telah menyempurnakan semua makhluk dengan keistimewaan luar biasa dan menunjukkannya kepada manusia sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan-Nya.
Selanjutnya akan kami bahas sebagian bukti penciptaan-Nya di alam.
Lebah Madu dan Keajaiban Arsitektural Sarang Madu
Lebah menghasilkan madu lebih banyak daripada yang dibutuhkannya dan menyimpannya di sarang. Semua orang sangat mengenal struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal, bukan oktagonal atau pentagonal?
Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik: "Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum suatu ruang."
Sel berbentuk heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam jumlah maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat.
Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya dari dua atau tiga tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara serentak dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan.
Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui kehendak agung yang mengatur makhluk-makhluk ini. Tetapi evolusionis menjelaskan prestasi ini dengan konsep "insting" dan mencoba mengajukannya sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang ber-peran mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan Agung yang meng-atur seluruh makhluk kecil ini.
Tegasnya, Allah, pencipta makhluk-makhluk kecil ini, "mengilhami" mereka dengan apa yang harus mereka kerjakan. Fakta ini dinyatakan dalam Al Quran 14 abad yang lalu:
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16:68-69)
Arsitek Yang Menakjubkan: Rayap
sSetiap orang pasti terkagum-kagum melihat sarang ra-yap yang dibangun di atas tanah. Sarang rayap merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang setinggi 5-6 meter. Di dalam sarang ini terdapat sistem-sistem canggih untuk memenuhi seluruh kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar matahari karena struktur tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran, ruang larva, koridor-koridor, la-dang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat, ruang untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih menakjubkan lagi, rayap yang membangun sa-rang ajaib ini ternyata buta.
Meskipun buta, rayap berhasil mengerjakan proyek arsitektural yang berukuran lebih dari 300 kali ukuran tubuhnya.
Ada karakteristik lain yang menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi dua pada tahap awal konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah beberapa saat, akan kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya menyambung kembali. Rayap meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah terjadi pemisahan.
Burung Pelatuk
Setiap orang tahu bahwa burung pelatuk membuat sarangnya dengan mematuki batang pohon. Hal yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang adalah mengapa burung ini tidak mengalami pendarahan otak, padahal mereka menggunakan kepala untuk memalu dengan keras. Yang dikerjakan burung pelatuk bisa disamakan dengan orang yang menancapkan paku ke tembok dengan kepalanya. Jika manusia mencoba melakukannya, ia akan mengalami gegar otak yang diikuti pendarahan. Namun, burung pelatuk dapat mematuki batang pohon yang keras 38-43 kali dalam 2,10 hingga 2,69 detik tanpa terjadi apa pun pada kepalanya.
Burung pelatuk tidak mengalami kerusakan di kepala karena struktur kepalanya diciptakan sesuai dengan pekerjaan tersebut. Tengkorak burung pelatuk mempunyai sistem "peredam" yang mengurangi dan menyerap getaran akibat gerakan mematuk. Pe-redam tersebut adalah jaringan pelembut khusus di antara tulang-tulang tengkoraknya.2
Sistem Sonar Kelelawar
Kelelawar dapat terbang di kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem navigasi yang sangat menarik untuk itu. Melalui sistem yang disebut "sistem sonar", kelelawar dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan gelombang suara.
Manusia tidak dapat menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik. Sedangkan kelelawar yang dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus, mengguna-kan suara berfrekuensi antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik. Seekor kelelawar mengirim suara ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya. Pantulan suara yang dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui keberadaan objek di sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi mangsanya yang sedang terbang cepat. 
Paus
Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan yang tepat bagi mereka. Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini dengan sistem pernapasan yang jauh lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan darat. Paus mengembuskan napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi paus hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat yang dimilikinya yang disebut "mioglobin" membantunya menyimpan oksigen dalam otot. Dengan bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga kedalaman 500 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.Tidak seperti mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah bernapas.
Rancangan pada Nyamuk
Kita selalu beranggapan bahwa nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk menghabiskan tahap perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui sebuah "rancangan" luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan.
Nyamuk terbang dengan sistem-sistem pengindraan khusus yang mendeteksi tem-pat mangsanya. Dengan sistem-sistem ini, nyamuk menyerupai pesawat tempur yang dipersenjatai alat pelacak panas, gas, kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu "melihat sesuai dengan suhu", yang membantunya menemukan mangsa dalam kegelapan.
Teknik "pengisapan darah" pada nyamuk menggunakan sistem yang sangat kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk memotong kulit seperti gergaji. Saat pemotongan kulit berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka yang membuat jaringan mati rasa, sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa darahnya sedang diisap. Cairan ini juga mencegah pembekuan darah dan menjamin kelangsungan proses pengisapan.
Satu saja dari unsur ini hilang, nyamuk tidak akan dapat mencari makan dan berkembang biak. Dengan desain luar biasa, makhluk kecil ini dengan sendirinya menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta. Di dalam Al Quran, agas ditonjolkan sebagai contoh yang menunjukkan keberadaan Allah bagi orang-orang yang berpikir:
"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, te-tapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang fasik." (QS. Al Baqarah, 2:26)
Burung Pemburu Bermata Tajam
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.
Elang memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya.
Benang Laba-laba
Laba-laba Dinopsis mempunyai keahlian hebat dalam berburu. Bukannya membuat sarang statis dan menunggu mangsa, Dinopsis membuat jaring kecil istimewa yang di-lemparkan kepada mangsanya. Setelah itu, ia membungkus erat mangsanya dengan jaring ini. Serangga yang terperangkap tidak mampu melepaskan diri. Jaringnya terbuat sempurna sehingga serangga yang terperangkap akan semakin terjerat jika semakin banyak bergerak. Untuk menyimpan makanannya, Dinopsis membungkus mangsanya dengan benang tambahan, seakan-akan mengepaknya.
Bagaimana laba-laba tersebut membuat jaring begitu bagus dalam desain mekanis dan struktur kimianya? Mustahil laba-laba mendapatkan keahlian tersebut secara kebetulan, seperti yang dikatakan evolusionis. Laba-laba tidak memiliki kemampuan belajar dan mengingat, bah-kan tidak memiliki otak untuk melakukannya. Jelas sekali bahwa keahlian ini dianugerahkan kepada laba-laba oleh penciptanya, Allah Yang Mahaagung.
Ada keajaiban yang sangat penting tersembunyi dalam benang laba-laba. Benang berdiameter kecil dari 1/1000 milimeter ini lima kali lebih kuat daripada kawat baja dengan ketebalan yang sama. Benang ini juga sa-ngat ringan. Untuk melingkari bumi, hanya diperlukan benang laba-laba seberat 320 gram saja.5 Baja merupakan bahan terkuat yang dibuat secara khusus oleh manusia melalui pabrik-pabrik industri. Namun, di dalam tubuhnya, laba-laba dapat membuat benang yang jauh lebih kokoh dari-pada baja. Untuk membuat baja, manusia menggunakan pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya berabad-abad; akan tetapi, pengetahuan dan teknologi mana yang digunakan laba-laba untuk membuat benangnya?
Seperti kita lihat, seluruh bentuk teknologi dan alat teknis yang dimiliki manusia tertinggal jauh dibandingkan teknologi laba-laba.