Kesibukan
Diam Dalam Sunyi
Taukah kawan,
penderitaan apa yang lebih dapat dirasakan ketika diri ini terpasung dalam
ketiadaan untuk mampu meng-ada. Selain yang dapat aku rasakan sebuah kesunyian
yang senyap dan pengab.
Bagai gelombang yang
tiada tempat untuk menyalurkan hamburan kekuatannya pada pantai-pantai yang
landai. Bagai burung yang termangu kehilangan kebebasan karena sayap-sayapnya
yang patah. Sepi..dan kekuatan sepi ini mendesakku sebagai kekuatan yang tak
terlihat ke ruang kekeringan dan kegersangan. Kebebasanku tertawan oleh pasung
dunia yang angkuh,,fisik.
Suara yang seharusnya
menjerit, tertawa dan teriak lebur dalam aroma waktu. Gerak yang seharusnya
sejalan oleh desiran hati. Berjalan yang seharusnya dengan langkah harap pada
tujuan. Buyar dalam kekaburan yang dibatasi oleh terali besi kesepian.
Kemarilah kawan….membagi
tawa kebebasanmu yang dapat aku baca sebagai kemenanganmu atas kelemahan.
Tatapanmu yang dapat aku cium sebagai keluasan keinginan yang pasti akan kau
capai. Temani hatiku yang saat ini menjadi beku.
Semenit kuhirup dalam-dalam
udara malam ini sebagai saudaraku yang ku rindu. Ku biarkan hatiku meniti
setiap inci dari remang-remang apa yang aku lihat, menyatu padu dalam
damai seperti kemarin atau tidak sama sekali..secercah inilah yang aku dapatkan ketika malam mempersilahkanku untuk
bermanja sahdu.
Biarkanlah semua
berdiam, sebab inilah aku melihat hati membebas, bagai gula yang larut dalam air. Melucuti setiap beban sepi dan
menepis air mata yang belum selesai kering. Disinilah aku dipertemukan
batas-batas yang pernah menyengsarakanku. Di sinilah sbenarnya aku diperkenalkan bahwa
hidup adalah cara kita untuk mengenal diri sendiri. Yang setidaknya membuat
kita merasa sejati bahagianya..apakah yang kau sibukkan dalam sunyi sepimu kawan? semoga kau berbahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar