Minggu, 01 April 2012


Kesibukan Diam Dalam Sunyi
Taukah kawan, penderitaan apa yang lebih dapat dirasakan ketika diri ini terpasung dalam ketiadaan untuk mampu meng-ada. Selain yang dapat aku rasakan sebuah kesunyian yang senyap dan pengab.
Bagai gelombang yang tiada tempat untuk menyalurkan hamburan kekuatannya pada pantai-pantai yang landai. Bagai burung yang termangu kehilangan kebebasan karena sayap-sayapnya yang patah. Sepi..dan kekuatan sepi ini mendesakku sebagai kekuatan yang tak terlihat ke ruang kekeringan dan kegersangan. Kebebasanku tertawan oleh pasung dunia yang angkuh,,fisik.
Suara yang seharusnya menjerit, tertawa dan teriak lebur dalam aroma waktu. Gerak yang seharusnya sejalan oleh desiran hati. Berjalan yang seharusnya dengan langkah harap pada tujuan. Buyar dalam kekaburan yang dibatasi oleh terali besi kesepian.
Kemarilah kawan….membagi tawa kebebasanmu yang dapat aku baca sebagai kemenanganmu atas kelemahan. Tatapanmu yang dapat aku cium sebagai keluasan keinginan yang pasti akan kau capai. Temani hatiku yang saat ini menjadi beku.
Semenit kuhirup dalam-dalam udara malam ini sebagai saudaraku yang ku rindu. Ku biarkan hatiku meniti setiap inci dari remang-remang apa yang aku lihat, menyatu padu dalam damai seperti kemarin atau tidak sama sekali..secercah inilah yang aku dapatkan ketika malam mempersilahkanku untuk bermanja sahdu.
Biarkanlah semua berdiam, sebab inilah aku melihat hati membebas, bagai gula yang larut dalam air. Melucuti setiap beban sepi dan menepis air mata yang belum selesai kering. Disinilah aku dipertemukan batas-batas yang pernah menyengsarakanku. Di sinilah sbenarnya aku diperkenalkan bahwa hidup adalah cara kita untuk mengenal diri sendiri. Yang setidaknya membuat kita merasa sejati bahagianya..apakah yang kau sibukkan dalam sunyi sepimu kawan? semoga kau berbahagia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar